Develop self

Develop self

Masih banyak orang kebingungan dari mana memulai untuk meraih kesuksesan diri. Ada yang selalu melihat keberhasilan orang lain dan kemudian lupa melihat potensi diri. Ada juga yang merasa memiliki potensi diri tapi tidak tahu bagaimana cara mengembangkannya untuk menopang keberhasilan dalam karir dan kehidupan lainnya.

Setiap orang sejatinya telah dibekali dengan potensi diri yang luar biasa. Antara orang satu dengan lainnya berbeda-beda yang dimilikinya, meski dalam beberapa aspek mungkin juga sama. Lantas bagaimana langkah-langkah menjadikan potensi-potensi tersebut membuat kita berhasil atau sukses? Paling tidak ada lima langkah yang dapat kita lakukan.

Pertama, mengenali diri sendiri. Ini merupakan langkah fundamental untuk mengenali siapa sesungguhnya diri kita. Banyak orang ‘abai’ terhadap potensi dirinya sendiri karena lebih sering melihat orang lain. Padahal setiap orang memiliki potensi diri yang tak terbatas.

Melihat potensi diri bisa dimulai dengan cara seperti apa kecenderungan kita dalam kehidupan sehari-hari. Apakah kita lebih sering berperan sebagai pemberi solusi atau mengikuti solusi yang diberikan orang lain.

Jika kita lebih sering berperan memberi solusi dalam komunitas atau tempat kerja kita, maka itu berarti ada potensi kepemimpinan dalam diri kita. Itu artinya ada kemampuan leadership (kepemimpinan), problem solver(pemecah/pengurai masalah), dan kemampuan menganalisis secara tajam serta terstruktur.

Mengenali diri sendiri menjadi sangat penting agar kita mengetahui potensi mana yang seharusnya dijaga, dipupuk, dikembangkan untuk kepentingan karir kita secara khusus dan kehidupan kita secara umum.

Kedua, menginventarisir potensi diri. Setiap orang tak hanya dibekali dengan satu potensi saja dalam dirinya. Banyak sekali. Karena itu yang perlu kita lakukan adalah menginventarisirnya agak kita mampu menggunakannya dalam ranah praksis dalam karir maupun kehidupan kita secara umum.

Menginventarisir potensi diri dapat dilihat dari kebiasaan-kebiasaan positif dan  kemampuan-kemamlpuan (skill) yang kerap kita lakukan sehari-hari. Jika kita punya kebiasaan menghitung sesuatu seacra detil, cermat, maka boleh jadi itu potensi untuk menjadi akuntan atau ahli di bidang perencana keuangan.

Kalau kita punya kemampuan biacara di depan public, maka boleh jadi itu potensi bagi kita untuk menjadi publick speeker, MC, dan sebagainya. Kalau kita memiliki kebiasaan menulis diary (buku harian) atau menulis status di media sosial yang agak panjang, boleh jadi kita memiliki potensi untuk menjadi penulis, dan seterusnya.

Potensi-potensi tersebut terkadang tak kita sadari dan justru orang lain yang melihatnya. Karena itu mulailah sekarang untuk melihat pada diri sendiri potensi apa saja yang kita miliki. Atau bisa juga meminta bantuan orang lain (teman atau a personal development coach, misalnya)  untuk melihat potensi yang ada dalam diri kita.

Ketiga, melejitkan potensi diri secara maksimal. Jika kita sudah mengetahui potensi apa saja dalam diri kita, maka lanjutkan dengan meningkatkan potensi tersebut dengan cara mengasahnya lebih tajam. Misalnya kalau kita merasa potensi kita adalah kemampuan berbicara di depan umum, maka yang diperlukan adalah berlatih terus-menerus.

Jika Anda  merasa bahwa potensi yang Anda miliki adalah menulis, maka berlatihlah untuk menulis secara rutin, entah setiap hari, seminggu sekali atau dua minggu sekali. Kebiasaan inilah yang akan melejitkan kemamuan Anda di bidang kepenulisan.

Keempat, mengembangkan potensi tersebut dalam kehidupan. Jika Anda sudah berhasil melejitkan potensi Anda, maka langkah selanjtnya adalah megembangkannya untuk lebih berdaya guna atau bermanfaat bagi orang banyak. Anda yang berhasil melejitkan potensi berbicara di depan umum, maka Anda dapat berperan lebih banyak menjadi publick speeker (MC, dosen, penceramah, dan sebagainya).

Jika Anda telah berhasil menemukan potensi sebagai penulis, maka Anda dapat mengembangkannya lebih jauh untuk menjadi penulis kolom di media massa, penulis buku atau novel, menjadi editor pada penerbit atau freelance editor, bahkan menjadi ghost writerbagi mereka yang tak memunyai waktu banyak untuk menulis.

Kelima, fokus pada satu atau dua hal saja.  Kelemahan dari kita adalah kecenderungan untuk melakukan banyak hal sesuai potensi yang ada. Ini yang menjadikan kita tidak fokus. Maka yang diperlukan adalah bukan bagaimana caranya bisa melakukan banyak hal, tetapi bagaimana caranya tidak melakukan banyak hal.

Mulailah dengan fokus pada satu atau dua saja terhadap potensi yang berhasil kita lejitkan dan kembangkan. Misalnya menjadi publick speeker dan penulis. Keduanya dapat berjalkan beriringan dan saling menunjang. Atau Anda biusa fokus sebagai entrepreneur (wirausahawan), lalu lanjutkan dengan menjadi trainer atau coach di bidang usaha Anda tersebut.

Fokus pada satu atau dua hal saja akan menjadikan Anda lebih berhasil ketimbang kemaruk untuk melakukan banyak hal, meski hal itu juga bukan tidak mungkin Anda lakukan. Tetapi, agar public mudah mengidentifikasi kemampuan (skill) Anda, maka fokuslah pada satu atau dua hal saja. Selamat mencoba, karena kesuksesan adalah hak setiap orang.#

Terimakasih sudah membaca, dan sukses selalu bagi anda..🙏😊