Featured Post

Free website traffic

Image
Just due to the fact that you have a completely created website does not suggest that individuals will find it. Below are 8 complimentary ways to produce quality targeted traffic for your site. 1. Search Engines Search Engines are among the very best sources for targeted traffic and possible customers, so search engines should be among the greatest factors for advertising and promotion. Did you understand that the majority of people never ever click past the very first page of search engines? You require to be on the very first page of search engines for your targeted keywords to generate targeted traffic. Getting your site to the top of search engines such as Google and Yahoo totally free takes special methods called Seo (SEO). Search Engines Optimization envolves many elements, such as Meta Tags, Inbound Hyperlinks, tags, keywords, content, and PageRank. Because SEO is such a sophisticated field, HitsBam has actually written an entirely seperate post entitled A Complete Guid

Memilih Pemimpim, Choose a Leader

Ada Banyak orang di negeri ini mengatakan bahwa memilih pemimpin, semisal bupati, gubernur atau presiden, hanya merupakan urusan dunia, dan tidak ada sangkut-pautnya dengan akherat. Padahal islam jelas jelas memandang bahwa,
“Memilih seorang pemimpin adalah bagian dari urusan dunia sekaligus akhirat. Dan memilih pemimpin merupakan urusan agama yang sangat penting. Islam tidak mengenal dikotomi atau sekulerisasi yang memisahkan antara dunia dan akhirat, termasuk dalam memilih pemimpin.
Islam memandang bahwa memilih pemimpin bukan hanya sekedar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan masyarakat yang akan dipimpinnya, akan tetapi merupakan ikatan perjanjian suci yang mempunyai konskwensi tinggi antara si pemilih dengan Allah dan antara si Pemimpin terpilih juga dengan Allah SWT. Krn setiap apa yang kita putuskan akan Allah mintai pertanggung jawaban di akherat kelak.
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu kaum maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana dan dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum dan peradilan. Juga Allah jadikan harta-benda ditangan orang-orang yang dermawan. Namun, jika Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Dia menjadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. DijadikanNya orang-orang dungu yang menangani hukum dan peradilan, dan harta berada di tangan orang-orang kikir.” (HR. Ad-Dailami)
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata, Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
Tuhan berfirman,“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah: 30)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa khalifah (pemimpin) adalah pemegang mandat Allah SWT untuk mengemban amanah dan kepemimpinan atas dirinya, masyarakatnya dan lingkungan yg dipimpinnya.
Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, telah meletakkan persoalan pemimpin dan kepemimpinan sebagai salah satu persoalan pokok dalam ajarannya.
Banyak pedoman dan panduan telah digariskan untuk melahirkan kepemimpinan yang diridai Allah SWT, yang akan membawa kemaslahatan, kebaikan, dan kesejahteraan kehidupan didunia dan akhirat kelak.
Banyak pemimpin yg dipilih hanya berdasarkan pertimbangan Akal sj… Padahal meskipun akal adalah modal untuk mempertimbangkan sesuatu, tetapi akal punya keterbatasan.
Akal tidaklah bisa berdiri sendiri. Akal bisa berfungsi jika ia dipandu oleh Iman yg ada dlm nurani setiap orang, sebagaimana penglihatan mata yg hanya bisa berfungsi jika ada cahaya.
Tanpa cahaya ini, akal tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Logika akal barulah benar jika ia tidak berseberangan dengan wahyu Illahi, termasuk di dalam memilih seorang pemimpin.
Jk seorang pemimpin tdk di Ridhoi Alloh, maka sudah dipastikan bahwa suatu negeri atau wilayah yg dipimpin juga tdk akan di ridhoi Alloh…!
Para ulama telah lama menelusuri Al-Quran dan Hadits dan menyimpulkan minimal ada empat sifat pribadi yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk menjadi pemimpin.
Semuanya terkumpul di dalam empat sifat kepemimpinan seperti yang dimiliki oleh para nabi/rasul sebagai pemimpin umatnya, yaitu:
(1). Shidq, yaitu jujur, kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap dan bertindak di dalam melaksanakan tugasnya. Lawannya adalah bohong.
(2). Amanah, yaitu kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya, baik dari orang-orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah SWT. Lawannya adalah khianat.
(3) Fathonah, yaitu kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul. Lawannya adalah bodoh.
(4). Tabligh, yaitu penyampaian secara jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya (akuntabilitas dan transparansi). Misalnya harus mampu mengkomunikasikan dengan baik kepada rakyatnya tentang visi, misi dan program-programnya serta segala macam peraturan yang ada secara jujur dan transparan.
Selain ke empat sifat pribadi diatas, perlu diketahui pula tentang syarat seorang pemimpin dalam pandangan Islam lainnya seperti berikut ini:
1. Beragama Islam, Beriman dan Beramal Shaleh, Pemimpin beragama Islam (QS. Al-Maaidah 5: 51), dan sudah barang tentu pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.
2. Niat yang Lurus, Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya… (HR Bukhari&Muslim). Karena itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari keridhoan Allah.
3. Laki-Laki, Dalam Al-qur’an surat An nisaa’ (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin dari kaum wanita.“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan)…”. Selain itu rasullulah SAW pun bersabda: “Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.” (HR Al-Bukhari).
4. Tidak Meminta Jabatan, Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu, ”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (HR Bukhari&Muslim)
5. Berpegang pada Hukum Allah, Allah berfirman, ”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (Al-Maaidah:49).
6. Memutuskan Perkara Dengan Adil, Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya.” (HR Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).
7. Tidak Menerima Hadiah, Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati. Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah dari rakyatnya. Rasulullah bersabda, “Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (HR Thabrani).
8. Kuat dan Sehat, …sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya (Al Qashas 28: 26).
9. BerLemah Lembut, Doa Rasullullah: “Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya”
10. Tegas dan bukan Peragu, Rasulullah bersabda, “Jika seorang pemimpin menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan merusak mereka.” (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-hakim).
Demikianlah Al-Quran dan Hadits menekankan bagaimana seharusnya kita memilih dan menjadi pemimpin. Sebab memilih pemimpin dengan baik dan benar adalah bagian dari upaya menegakkan terlaksakannya agama dan nilai nilai islam di negeri kita tercinta, Indonesia.
Wallahu ‘alam Bishawab
Terimakasih telah bersedia membaca, jika anda ingin berbelanja silahkan klik tautan logo toko disamping..


Comments

Popular posts from this blog

Hukum Timbal Balik

Sakaratul Maut, Dying

Membangun Ketahanan Diri, Building Self Resilience